Bismillah..

Menulis bagi saya adalah pelampiasan, dari penat kata-kata yang berdesakan memenuhi kepala..
Kata-kata yang terkadang tak ada yang ingin mendengar..

Kata-kata yang semoga saja memiliki makna.. :)

Monday, November 2, 2009

Hidupku.. Hidupmu.. (Judul yang garing :p hehe)

malam ini tak bisa tidur, akhirnya chat dengan seorang teman lama... beberapa tahun kami tidak bertemu, chat pun biasanya hanya bertukar salam.. tapi malam ini ada yang lain, dia bilang ingin curhat.. ada beban tak tertahankan dihati, katanya..

saya yang sebenarnya jg lagi "BT" ini mencoba menyimak dan bersikap layaknya seorang teman..

dia mulai menceritakan masalah2nya, yang remeh temeh (bagi saya) namun tentu berat baginya.. sampai akhirnya teman saya ini bilang, "kenapa ya sebagian orang koq hidupnya sangat dimudahkan sama Allah. Semua serba gampang dan cepat, tanpa halangan dan masalah. Seperti lewat jalan tol?" saya terdiam, mencoba mencerna kata2nya.. Lalu saya tanya balik, "emang siapa ukh yg hidupnya seperti lewat jalan tol?" Teman saya ini lalu menyebutkan beberapa nama yang kami berdua sama-sama kenal, dia juga menyebut nama saya *saya sampai tersenyum, getir, hehe*

saya diam agak lama, sedikit bingung mau jawab apa.. lalu saya bilang, "sebenarnya bukan hidup saya mudah, hanya saja ukhti yang tidak tau masalah2 yang saya hadapi, apa yang pernah terjadi sama saya, dan lain2, saya rasa teman2 yang tadi ukhty sebutkan juga sama. dari luar terlihat lancar lancar saja, padahal siapa yang tau apa yang terjadi sesungguhnya??"

tidak ada 1pun orang di dunia ini yang bebas masalah.. terlepas dari betapa cerah sumringah dan bahagianya wajah mereka.. bisa dipastikan ada masalah dibaliknya.. yang berbeda adalah, berat ringan masalahnya.. bagaimana dia menyikapinya.. di sampaikan ke oranglain atau dipendam sendiri.. ditunjukan dengan wajah sayu nan lesu atau disembunyikan dibalik senyum manis yang menipu..

bukankah kita sama2 tahu bahwa hidup itu ujian, temans.. percayalah, segala kemudahan yang kau lihat melekat pada teman2mu itu belum tentu memberi kemudahan pada mereka.. kenapa harus "iri" dan meratapi nasib diri?? sedangkan Allah tidak akan mengujimu diluar batas kemampuanmu??
Bersyukur, bersyukur, dan bersyukur.. Merasa cukup dengan yang kita miliki.. Bukankah itu kunci kebahagiaan??

Apalagi jika kemudahan yang kau maksud berkaitan dengan materi..
"Hey.. Si A sekarang gonta ganti mobil terus loh, dah punya rumah di daerah elit pula.. itu teman seangkatan kita yang kerja di perusahaan swedia! Sedangkan aku sampe sekarang masih naik sepatu alias jalan kaki, n tinggal bareng ortu!" celetuk si B..
"Wah, enak ya jadi si C, udah tinggi, cantik, langsing, smart, karirnya melaju pesat, umur 24 sudah jadi manager di perusahaan raksasa, pacarnya model terkenal pula.. Wuih.. Indahnya dunia kalo jadi si C" celetuk si D
Benarkah si A dan si C bahagia?? Benarkah dunia mereka seindah yang kau bayangkan, teman? Ntah..! Saya berharap mereka bahagia dan turut berbahagia dengan kebahagiaan mereka. Itu saja.

Tapi, alangkah lebih baiknya kalau kita menyibukan diri dengan mencari kebahagiaan hakiki, kebahagiaan sejati yang tak bisa direbut orang, daripada menyibukan diri membanding2kan hidup kita dengan hidup orang lain yang sebenarnya hanya kita lihat "tampilan luar"nya saja??? Do'akanlah kebaikan untuk teman2mu.. Dan berusahalah meraih kebahagiaan itu sendiri..
Bukan kebahagiaan semu yang dapat kau raih dengan harta, tahta, dan tampilan fisik semata.. Kebahagiaan yang demikian akan hilang juga saat harta, tahta, dan kecantikanmu hilang..

Berusahalah mendapatkan kebahagiaan yang bersumber dari hatimu sendiri.. Jadikan hatimu selalu merasa cukup.. Penuh dengan syukur dan sabar.. tenang dengan hiasan iman nan indah..

Apa yang kau takutkan lagi saat kau yakin semua musibah terjadi atas izinnya? Apa yang kau keluhkan lagi saat kau sadar, setiap rasa sakit yang kau rasakan, bahkan duri kecil yang menusuk kakimu pun insya Allah menggugurkan dosamu?

Sungguh indah menjadi seorang muslim.. Saat ditimpa musibah kita bersabar, dan itu baik untuk kita.. Saat diberi kebahagiaan kita bersyukur dan itupun baik untuk kita.. Subhanallaah..

Mudah diucapkan dan susah dipraktekan?? Yup, emang susah sampe kita bertauhid!!

makanya yuk kita benahin dan luruskan aqidah kita.. kita bersihkan ibadah kita dari bid'ah dan syirik.. berusaha semaksimal mungkin untuk ttp berada di jalan yang lurus.. Jalannya rasulullaah salallahu alaihis salam dan sahabat2nya radiallaahu anhum.. Amiin..

Semangaaat!
Your friend, Tiara
Jakarta, 3rd of November 2009
09.00 wib

Monday, September 7, 2009

Semangatlah Teman...

Teman, saat lelah menyapamu dan memintamu untuk berhenti, berhentilah sejenak..
duduk dan hiruplah udara segar dalam dalam.. lalu berjalanlah kembali..
Jangan pernah berfikir untuk menyerah..!
karena perjalanan hidup tiap orang adalah "maze" yang berbeda..
stick to the rule, jangan melenceng atau kau akan kesulitan menemukan jalan keluarnya..

teman, kau bilang padaku bahwa kau bukan siapa2.. kau adalah seseorang yang talentless.. orang yang tak punya skill, orang yang tak bisa apa2.. benarkah demikian?

Mengapa kau menyerah sebelum bertanding wahai teman? mengapa kau berhenti berjalan sebelum kau menjejakan langkah ke-dua mu?

tidak kah kau tau...
Para profesionals dulunya adalah amateurs..
Athlete Lari dulunya adalah bayi yang belajar merangkak..
Athlete Renang internasional pun dulu belajar mengapung..

Segala hal yang biasa, butuh proses agar menjadi luar biasa..
Jalanilah proses itu teman..
Butuh ekstra sabar dan tawakal untuk menjalaninya..
Juga butuh banyak do'a dan dukungan (yang insya Allah akan selalu kau dapatkan dari kami sahabat2mu)..

Bersabarlah.. dan jangan pernah menjauh dari-NYA..
remember, "Can Not" doesn't exist in HIS dictionary..
ALLAH is the BEST HELPER, so ask for help to HIM..

Tawakal lah.. karena ALLAH akan mencukupkan bagi yang bertawakal pada-NYA..

Selamat Berproses, Teman!


Tiara, 5th of September 2009

Dedicated to DN and DEE..
love ya dear friends!

Sunday, August 2, 2009

BT itu manusiawi.. tapi..... (sebuah nasehat untuk diri saya sendiri)

jangan berkepanjangan.. apalagi sampai menyalahkan takdir atau mengutuk masa lalu..
memang kadang ujian datang terus menerus sampai kita merasa jadi orang yg paling banyak masalah di dunia ini.. padahal, kita pun ga pernah tau apa masalah yang disimpan tiap orang dibalik wajah bahagia mereka.. bisa jadi orang yg terlihat dah punya "such a perfect life" aja ga bahagia.. so, kesimpulannya, masalah dan ujian tuh bukan hanya punya kita.. setiap orang punya ujian masing2.. toh, pada dasarnya hidup adalah ujian.. semua tergantung gimana kita menyikapinya.. dengan ujian2itu kita jadi lebih dewasa, dengan ujian2 itu kita belajar menyikapi masalah.. Bukankah Nabi salallahu alaihi wa salaam pernah bersabda, Dari Mush'ab bin Sa'd dari ayahnya. Ayahnya berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah SAW," Manusia manakah yang paling berat ujiannya?" Rasulullah SAW menjawab," Para Nabi, kemudian disusul yang derajatnya seperti mereka, lalu yang di bawahnya lagi. Seseorang diuji sesuai keadaan agamanya. Jika agamanya itu kokoh maka diperberatlah ujiannya. Jika agamanya itu lemah maka ujiannya pun disesuaikan dengan agamanya. Senantiasa ujian menimpa seorang hamba hingga ia berjalan di muka bumi tanpa dosa sedikit pun." (HR. al-Ahmad, al-Tirmidzi dan Ibn Majah,berkata al-Tirmidzi: hadits hasan shahih)
subhanallaah.. semakin tinggi derajat keimanan seseorang, semakin berat pula ujiannya.. Seharusnya, setelah melewati segala ujian dan cobaan tadi, derajat keimanan kita naik dan bukan malah jadi futur (!)
Ingat! selalu ada the bright side of everything.. so, mulai sekarang, belajar melihat the bright side dari tiap masalah kita yuk..
kita coba mulai belajar jadi orang yg lebih bersyukur.. coba inget2 semua nikmat yg selama ini Allah kasih ke kita.. dari yg paling besar, seperti nikmat iman n nikmat sehat.. sampe yg sering dilupakan, seperti bebek goreng nikmat tadi malam :p countless kan? ga mungkin bs dihitung kan? mana mungkin kita bisa ga bersyukur kl oksigen yg kita hirup 24jam sehari aja adalah nikmat luar biasa? ga percaya? coba aja tahan nafas 30menit.. :p LOL..
sungguh, ga ada alasan bagi kita untuk terus mengeluh.. masalah apapun yg dihadapi, insya Allah ada jalan keluarnya.. kita hanya perlu mencarinya.. dan 1 lg, sebanyak apapun masalah yg di hadapi, jangan pernah lupa, rahmat dan kasih sayang Allah kepada kita jauh lebih banyak lagi.. Sabar dan berusaha istiqomah berjalan diatas manhaj yg haq, itulah kunci bertahan insya Allah..
P.S : to the girls, jangan lagi mengkambinghitamkan PMS yah.. :p
~Tiara~
Jakarta, 08.18AM 2nd of August 2009

Wednesday, July 8, 2009

Catatan Pendakian Gunung Gede 9-11 April 2009

Bismillaah..

Setelah beberapa bulan persiapan, akhirnya tiba juga hari yang kami nanti, 8April 2009, hari ini kami akan berangkat ke TNGP Cibodas, yang akan menjadi start point dari pendakian perdana bagi mayoritas dari kami..
Kami berencana berangkat dari terminal kampung rambutan malam itu, tapi karena beberapa halangan(i.e. Me n Dee yang telat karena harus packing logistic untuk banyak orang plus bawa 2 tenda dan perlengkapan pribadi etc berdua saja.. Ino dan Frodo *anjing2 penjaga kost Dee* yang sedikit menghambat kami keluar kost *saya takut anjing, dan saya rasa anjing pun juga takut sama saya hehe*, bus yang tidak lewat jalur puncak karena macet long weekend, etc) akhirnya kami baru bisa berangkat pada pukul 1 dinihari 9April 2009 dengan bus yang penuh sesak. Kami tiba di Cibodas pada pukul 2.30 pagi, lalu perjalanan kami lanjutkan dengan menyewa mobil pick up menuju warung mang Idi.. Bayangkan!! Pukul 2.30 dinihari di Cibodas naik pick-up!!! Brrrr dingin sangat!

Sesampainya di warung mang Idi, kami mempacking ulang barang-barang bawaan kami,makan, minum, dan berbaring sebentar.. kami berencana mulai bergerak mendaki gunung gede ba'da subuh.. Malam itu tak ada satupun diantara kami yang tidur, kalopun ada yang sempat tertidur, saya rasa tidak sampai 1jam. selain karena waktu yang sempit, mungkin juga karena kami over excited..

Pendakianpun dimulai...
Subuh kami bangun, sholat, sarapan dan santai menikmati suasana pagi di Cibodas sejenak.. Tepat pukul 6.00 pagi, pendakian pun di mulai.. setelah berdoa dan pamit pada mang Idi, kamipun maju jalan menuju Pos pemeriksaan TNGP, setelah mencatatkan diri, kami melanjutkan perjalanan..

Suasana khas hutan langsung kami temui, jejeran pohon raja hutan yang tinggi menjulang menyambut kami. . Juga pohon markisa hutan yang merupakan makanan bagi habitat Owa Jawa juga kami temui sepanjang trek yang masih sangat ringan, dengan tanjakan-tanjakan yang tersusun rapi dari bebatuan. Tapi.. justru disinilah salah satu trek terberat bagi saya.. bukan hanya karena nafas saya yang sangat pendek karena jarang beraktifitas fisik yang berat, tapi juga karena rasa percaya diri saya yang saat itu hampir berada di titik nol..

Masih teringat jelas dalam ingatan saya perjalanan perjalanan kami sebelumnya yang hanya sampai di telaga biru.. (according to teman saya Vinuzz, it was ONLY 1% from the whole journey!!) *faint*
Saya hampir saja menyerah, kalau tidak untuk menjaga perasaan teman-teman saya, kalau tidak teringat semua usaha kami untuk mewujudkan event ini, kalau tidak ingat bahwa segala rintangan dapat dilewati dengan support teman-teman dan dengan do'a, mungkin saat itu juga saya akan memutuskan untuk kembali ke warung mang Idi, duduk manis menunggu disana.

Akhirnya saya memutuskan untuk tetap melanjutkan pendakian, karena Dee bilang, kalo 1orang turun, itu berarti seluruh team juga akan turun.. Wew! begitulah solidaritas para pendaki.. (semoga Allah menjaga kami semua..) walau dengan terengah-engah akhirnya sampai juga di shelter Telaga Biru, kami istirahat dan berfoto-foto disini. .

Perjalanan kami lanjutkan ke shelter berikutnya, trek agak basah karena dilalui saluran air kecil di sebelah kiri.. Sampai kami melewati jembatan kayu tua (Rawa Gayongnyong) yang dulunya adalah bekas kawah mati yang sekarang penug ditumbuhi pohon gayongnyong dan bunga terompet. Menurut papan informasi, jembatan ini adalah wilayah jelajah macan tutul jawa.. aauuumm... hehehe

Kami Sempat bernarsis narsis ria disini, sebelum akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke shelter Panyangcangan Kuda. Lagi-lagi kami beristirahat dan bahkan sempat memasak air dan membuat minuman hangat disini, kami juga berpapasan dengan para pendaki lain. FYI, shelter panyangcangan ini adalah batas pemisah antara trek "ringan" dan trek yang mulai "agak serius".. Dari shelter Panyangcangan apabila kita mengambil jalur kanan yang menurun, kita akan sampai di ar terjun CiBeureum.. Sedangkan jika kita mengambil jalur kiri yang menanjak ke arah puncak dengan trek yang mulai "serius". Mulai banyak jalur tanah, kalaupun masih ada jalur batu, tidak tersusun serapi trek sebelumnya, dan juga tidak selandai trek sebelumnya.. shelter-sgelter selanjutnya kami lalui dengan mulus (kecuali saya, yang terengah-engah mencoba menarik lebih banyak oksigen ke paru-paru saya) shelter Rawa Denok1, Rawa Denok2, dan Rawa Denok3, Batu Kukus1,2,dan 3.. Dari seluruh shelter yang saya sebutkan, entah kenapa perjalanan dari Batu Kukus 3 ke Shelter Air Panas yang terasa paling panjang.. Saya berulangkali bertanyapada Vinuzz dan Dee, "masih jauh ga Vin?" "masih jauh ga Dee?".. Jawaban mereka kompak banget.. "Deket", hehehe mungkin deket kalo digambar peta jalur.. :D

Shelter Air Panas
Setelah countless pertanyaan "masih jauh ga?" akhirnya kami mulai menapaki jalur berair, pertanda mata air sudah dekat.. Alhamdulillaah.. menjelang tengah hari kami sampai di Shelter Air Panas..
Ini adalah spot paling berbahaya di jalur Cibodas, jalur berbatu sepanjang kurang lebih 30M dan selebar 1M yang dialiri air panas yang bisa mencapai suhu 70"C dari tebing di sebelah kiri dan jurang sedalam kurang lebih 50M di sebelah kanan. Pijakan kami adalah batu-batu berlumut yang sangat licin, dan satu-satunya alat pengaman adalah tambang baja yang sudah mulai mengelupas., bisa melukai tangan orang yang tidak menggunakan sarung tangan! harus ekdtra hati-hati ketika melalui jalur ini. Walaupun sulit dilewati, sesudah jalur berbahaya itu adalah tempat yang indah dan cukup nyaman untuk beristirahat. Ini adalah shelter favorit saya, kami sholat memasak dan membuat minuman panas disini, kamipun beristirahat sangat lama karena ketika kami berniat melanjutkan perjalanan, hujan yang cukup deras mengguyur sampai menjelang sore, lalu turun kabut tebal sehingga kami akhirnya memutuskan untuk bermalam disini.. Pupus rencana kami yang sebelumnya berniat menginap di kandang badak supaya esok dini hari bisa melanjutkan pendakian demi mengejar sunrise.. Qadarallaah..

Tenda-tenda didirikan di dekat lokasi eks WC, yup "Gerbang Batu Berlubang" yang sempat membuat saya kejedot 2kali :D Entah teman-teman yang lain.. Setelah makan malam yang nikmat sangat :p dengan menu bubur nasi telur kreasi our chef, Dwi, atau Mamake, atau Mrs.Dephe (karena telur yang dibawanya dalam beras pecah, ssst, ini rahasia yah :P hehe), Menu lainnya adalah mie sosis dan orek tempe (minimalis tapi nikmat).
Setelah makan, pastinya ngantuk menyerang, saatnya tidur. Alhamdulillaah, lokasi kami berkemah malam itu sangat nyaman, selain karena terlindungi semak, juga posisi tanahnya datar, hingga saya bisa tidur nyenyak senyenyak-nyenyaknya alhamdulillaah.. :D sepertinya yang lainpun sama..

Jam 2 pagi, Team Leader kami Vinuzz membangunkan kami untuk melanjutkan pendakian, tapi kami ibu-ibu masih ngantuk, kami bilang, lanjut besok pagi aja... ZzZzZz..

Menuju Kandang Badak
Pagi di Shelter Air Panas sangat indah, dingin sih, tapi tetap aja kami semua semangat! Setelah sarapan dan packing, kami maju jalan tepat pukul 8pagi.. Dari Shelter Air Panas menuju Kandang Badak kami harus melalui beberapa shelter, antara lain, shelter kandang batu dan shelter air terjun dinding merah (sebut saja demikian karena saya lupa nama air terjunnya)

Setelah shelter kandang batu, kami sempat tersesat. Kami mengikuti jalur sungai di sebelah kiri, yang di luar dugaan saya, ternyata sangat sulit dilalui. Bebatuannya sangat terjal, sampai kadang kami harus menceburkan kaki ke air, tentu sangat merepotkan bagi yang memakai full hiking shoes seperti saya dan Uchiet. Syukur Alhamdulillaah sebelum terlalu jauh tersesat, Dee dan Vinuzz menyadari bahwa kami salah jalan dan sedang menyusuri jalur sungai, padahal seharusnya kami hanya menyeberangi sungai. Kamipun berbalik arah kembali menuju shelter Kandang Batu. Dari sini kami melihat pendaki lain lalu mengikuti arah mereka. Akhirnya kami sampai di Shelter Air Terjun Merah, setelah melalui jalur sepit seperti parit yang tanjakannya tinggi-tinggi. Di jalur ini kami harus menepi dan berhenti bila berpapasan dengan pendaki-pendaki yang turun. tak jarang kami mempersilahkan pendaki-pendaki yang mengantri di belakang kami untuk lewat duluan.. (WanaLeSa gitu looh :P)

Setelah melewati Air Terjun Merah, perjalanan ke kandang badak relatif lebih mudah dan ringan. Sayapun sangat "menikmati" pendakian walau mungkin agak kebablasan, hingga jadwal kami sangat molor, saking terlalu santai dan memanjakan diri dengan banyak sekali istirahat. Sesampainya di Kandang Badak, kami istirahat dan berfoto. Saat itu keadaan Shelter Kandang Badak sangat ramai, seperti monas di minggu sore. Setelah mereload persediaan air, pendakianpun kami lanjutkan.

Kandang Badak - Tanjakan Setan
Trek dari Kandang Batu ke Tanjakan Setan sangat "memaksa" saya untuk lebih menyatu dengan alam. Tidak lagi memilih-milih batu tanpa lumut untuk di duduki, tidak lagi merasa jijik memegang batang kayu lapuk termakan jamur :). Di jalur ini pula saya terpisah dari rombongan kecil saya (Dee, Vinuzz, Mario). Awalnya hanya mengikuti saran Dee untuk berbelok dijalur yang lebih landai disebelah kanan, ternyata oh ternyata, itu adalah jalur terpisah yang lebih panjang dan jarang di lalui para pendaki (terlihat dari tebalnya lumut di batu-batu dan pohon-pohon tumbang yang harus saya loncati). Alhamdulillah setelah tersesat saya masih dapat mendengar suara teman-teman saya. akhirnya kamipun bersahut-sahutan sambil tetap menyusuri jalur dan berharap ada sambungan jalur di depan. Tapi ternyata tetap tidak ada dan suara teman-teman saya mulai menjauh, saya mulai khawatir dan akhirnya memutuskan untuk berbalik arah, tapi karena terlalu jauh untuk menyusuri jalur sebelumnya, trerpaksa saya menerobos vegetasi lebat yang memisahkan 2 jalur tersebut. Beberapa kali saya terjatuh karena harus menapak di kayu berlumut, akhirnya saya mundur sampai seorang teman datang menjemput untuk menerobos lagi. Walau lecet-lecet terkena duri dan ranting, akhirnya berhasil juga alhamdulillaah. Perjalanan kami lanjutkan sampai kami tiba di Tanjakan Setan. Dinamakan demikian karena tanjakan ini sangat curam, kurang lebih 85". Untuk melewatinya kita harus berpegang pada tambang-tambang baja. Saya hampir saja naik sebelum akhirnya memutuskan untuk turun lagi dan lewat jalur kiri yang memutar, walau tanjakannya lumayan sangat tajam, tapi jauh lebih aman. Hanya saya dan Dee yang melewati jalur kiri ini, dan dijalur kiri ini kami berhenti sangat lama untuk *sensor, urusan wanita, hehe*

Tanjakan Setan - Puncak
Vegetasi dijalur ini mulai jarang, dan pepohonannya pun tidak terlalu tinggi. Didominasi pohon Cantigy yang cantik, yang berpucuk daun warna merah menawan. Saya terkagum-kagum melihat gunung pangrango darisana, Subhanallaah.. Indah Sangat! Makin terpacu semangat saya untuk segera mencapai puncak Gede, tapi semangat hanya tinggal semangat. Saya mulai lelah mendaki, apalagi semakin dekat dengan puncak, semakin tinggi dan tajam tiap tanjakan yang harus kami lalui. Kalau tidak pandai-pandai menghemat tenaga, bisa terkuras habis disini. Beberapa kali saya menanyai pendaki yang turun, "Apa puncak masih jauh?" "Dah dekat" jawab mereka, sambil menyemangati kami, lagi-lagi saya salut dengan solidaritas para pendaki. Beberapa diantara pendaki yang turun menyampaikan pesan dari trio kwek kwek (Uchiet, Dody and Rony) 3orang yang jalannya paling cepat, mereka sudah sampai puncak!! Tertatih-tatih, kami terus menanjak, puncak tak kunjung terlihat, sedangkan waktu sudah menunjukan pukul 4 sore, saat itu hanya ada saya, Dee, dan Mario. Vinuzz sudah pergi duluan menyusul yang lain.

Kabut mulai turun, saya mulai patah semangat, saya freaked out melihat kabut yang makin tebal, kabut yang seperti mengejar kami. Dimana teman-teman saya yang lain? ahh.. apa mereka menunggu di puncak? atau langsung turun ke Surya Kencana untuk mendirikan tenda? lamaaa sekali tak ada yang lewat, apa kami pendaki yang paling akhir sampai puncak? Subhanallaah.. pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi kepala saya. Perasaanpun bercampur aduk sampai saya tak kuat lagi menahan tangis, hehe lebay banget yah.. tapi itulah adanya.. Thank God i was with Dee n Mario.. dunno what would happen to me if they were not with me..

Setelah Dee menyemangati, perlahan tapi pasti saya mulai mendaki lagi, hingga akhirnya kami sampai dipuncak! ternyata oh ternyata, tempat saya menangis tadi, hanya kurang 100Meter dari puncak!! WEW!

Jalur dipuncak adalah pasir dan batu, harus hati-hati karena angin cukup kencang.. disisi kanan ada jurang dan disisi kiri ada kawah kawah yang masih aktif.. Subhanallah.. Indaaaaah bgt.. tak henti-hentinya kami memuji Allah melihat pemandangan indah yang terhampar sejauh mata memandang.. walau ga lama, karena kabut cepat naik dan pandangan kami terhalang kabut.. setelah sholat di balik rimbun Cantigy dan mendokumentasikan moment pertama kami diatas puncak gunung, kamipun mulai turun ke Surya Kencana menjelang maghrib. Dody dan Rony, 2 jagoan kami telah turun duluan untuk mendirikan tenda. Ditengah perjalanan, kami menyadari ada yang hilang, Uchiet!

Ternyata trek dari puncak Gede ke Alun-alun SK (Surya Kencana) sangat terjal dan curam. ini tentu menghambat kami yang sudah kehabisan tenaga, belum lagi kondisi jalur yang gelap gulita dan hanya ada 2 senter karena senter senter yang lain terbawa di carrier Dody dan Rony, akhirnya kamipun berjalan bergantian..

Surya Kencana
Setelah menuruni batu batu curam selama kurang lebih 20menit (that felt like forever) kami sampai di SK, padang savana seluas mata memandang, diapit Puncak Gunung Gede dan Gunung Gemuruh, serta diapit cakrawala di sisi timur dan barat.. Subhanallaah.. Indaah.. Setelah tersadar dari kekaguman sesaat, kami mulai bingung mencari tenda-tenda kami.

Roniiiiiiiiiiii...!! Dodiiiiiiiii!! Uchiiieeeet!! 3nama itu yang kami teriakan, sampai Rony menjawab.. ahh.. Lega rasanya.. Alhamdulillah..

Setelah membongkar carrier dan ransel-ransel kami, kami sholat lalu masak.. (Lapaaaaar, belum makan sejak pagi) Dinginpun sangat menggigit, menusuk tulang (Suhu di SK biasanya antara 2-5derajat di malam hari)

Disini, Dee ngerjain kami semua yang newbie (especially me and Uchiet) Dee bilang, jangan pake jaket sekarang biar nanti malam hangat.. Jadilah saya yang biasanya paling kuat menahan dingin diantara teman-teman juga ikut menggigil. (GRRRRR Dee, u gonna pay for this, i promise :P )

Setelah dinner, kami rapat dan tidur pada tengah malam.. Lembah Surya Kencana diselimuti kabut tebal, dan posisi tenda perempuan sangat tidak nyaman sekali, selain karena tidak ada semak-semak untuk menghalangi angin, tanahnyapun tidak datar, dan sepertinya saya yang paling tersiksa :P bayangkan saja, sepanjang malam posisi badan sebelah kiri saya lebih tinggi dari yang sebelah kanan. hehe.. hasilnya sleeping bag saya melorot-lorot terus dan saya terbangun beberapa kali. dan yang terakhir, saya terbangun karena ada hidung yang mendorong-dorong tenda, ntah hidung apa, tapi saya rasa itu hidung babi hutan.. Tak heran, karena sisa makanan kami malam tadi memang disimpan di tenda perempuan!! hiiiiiiiiiiiiii...

Pagi terindah di Surya Kencana
Kami bangun pagi itu dengan malas-malasan (Kecuali Dwi dan Vinuzz yang udah buat sarapan pagi) mungkin yang lain juga, ntah deh, saya bangun telat, tapi ga setelat Dee.. :P Bahkan Our Heroes Dody n Rony pun membatalkan rencana mereka melihat sunrise di puncak Gede (Mungkin malas harus bolak-balik SK-Puncak SK-Puncak lagi, Manusiawi :D)

Setelah sarapan kami nan nikmat matang, kami makan sambil mengagumi suasana pgi di SK.. Indaaah.. Damaaaaii.. Dingin udara dan hangat mentari yang baru terbit benar benar "ngeblend" dengan padang savana luas yang dipenuhi pohon Edelweys nan menawan.. Ahhh.. Maha Suci Allah.. Susah digambarkan keindahannya dengan kata-kata. Siapapun yang pernah ke SK dan "menikmati" suasana dan damainya pasti insya Allah setuju dengan saya :D
to me, SK itu a perfect honeymoon destination.. hehehe :D (Nyindir Hermawan dan Dwi, pengantin baru 3 hari yang ikut pendakian kami) lol

Matahari makin meninggi.. saatnya packing dan turun gunung.. tapi kenyataannya.. Kami malah menanjak lagi ke Puncak.. Ya.. Kami memang harus meleati Puncak lagi untuk turun gunung karena kami memang harus turun via jalur kami naik.. Lagi-lagi disini saya menangis, sebenarnya hanya karena saya "BT" liat trek yang menanjak banget, dan juga karena panik, karena rasanya seluruh darah dalam tubuh saya lari ke kepala, ketakutan terbesar saya saat itu adalah, saya takut menyusahkan teman-teman! :(

Setelah rehat sebentar kamipun mulai naik ke puncak, dan surprise!!! ternyata hampir semua orang ngos-ngosan.. bukan hanya saya sendiri.. hehehe (kesannya koq seneng liat orang lain menderita yah?) LOL

Sesampainya di puncak Gede, kami istirahat lama sekaligus menikmati keindahan Puncak Gede. kurang lebih pukul 11 kami mulai turun.. Alhamdulillah perjalanan turun amat menyenangkan.. kami hanya beristirahat di shelter Kandang Badak dan kamipun turun dengan "ngebut" karena ingin sampai di cibodas sebelum malam. tapi Qadarallaah.. terjkadi kecelakaan pada salah seorang teman kami, Mario, dia terjatuh ke air terjun merah..semua sempat panik, tapi Alhamdulillah dia tidak apa-apa, hanya memar dan sedikit terkilir. Jadilah air terjun merah tempat istirahat kami yang kedua.. kami sholat dan beristirahat agak lama disini, kemudian perjalananpun dilanjutkan. kami terus berjalan nonstop selama kurang lebih 4 jam, melewati shelter Air panas, Rawa denok 3,2,1 dan Batu Kukus 3,2,1.. Shelter Air Panas saya lewati dengan menceburkan kaki ke Air Panas, karena kaki melepuh jauh lebih aman daripada harus melewati batu berlumut nan licin di tepi jurang dengan kondisi tubuh yang sangat lelah!

kami baru berenti di shelter panyangcangan Kuda ba'da maghrib. itupun karena banyak pendaki lain dan senter kami hanya ada 1senter untuk 2 orang. Subhanallaah, walau tepar, kami lega bisa sampai di shelter panyangcangan, entah energi darimana kalau bukan karena pertolongan Allah semata, hingga kami kuat terus berjalan.

Semakin dekat dengan pos TNGP tubuh semakin manja, kami semakin tepar, walau dengan tertatih-tatih, kami kembali ke peradaban Alhamdulillaah..

Setelah melaporkan dan menyerahkan tanda keluar TNGP, kami menuju mang Idi.. Bahagiaaaaaaaa sekaliiii rasanya melihat warung mang Idi.. Walaupun kaki melepuh dan saya harus berpegang pada meja dan dinding hanya untuk ke kamar mandi, saya bahagia, setidaknya terlaksana juga event yang telah lama kami rencanakan ini.. walau banyak orang meragukan kemampuan kami.. Subhanallaahi wa bihamdih..

Semoga persahabatan kami senantiasa terjaga dan bisa bertemu kembali di puncak-puncak gunung yang lain insya Allah.. :)

Warung Mang Idi, Cibodas 23rd of June 2009 - My Bedroom, Jakarta 7th of July 2009

Thanks for reading my longest blog post ever!

~Mendaki gunung bukanlah tentang menaklukan alam, tapi tentang bersahabat dengan alam, dengan segala unsur yang ada di dalamnya, sesuatu yang kau taklukan mungkin saja membunuhmu, tapi sahabat, insya Allah akan melindungimu~ Tiara Al-Haidar

"Our New Saviour" Sebuah catatan tentang pengalaman online pertama saya.

Masa SMA adalah masa penuh kenangan, yang walau sudah berlalu lama, masih banyak memory yang segar di ingatan. Bagi Saya, salah satunya adalah pengalaman pertama Saya berkenalan dengan dunia Internet pada tahun 2001.

Berawal dari buletin sekolah yang Saya terbitkan setiap minggu bersama beberapa teman Saya, ketika Kami kehabisan ide berita dan artikel, biasanya Kami merujuk pada majalah dan koran (old school banget yah? :P). Sampai suatu hari, deadline buletin Kami kurang dari 24 jam, sedangkan Kami saat itu tidak punya akses pada "Our Old Saviours" (Majalah dan koran), sehingga Saya yang gaptek "terpaksa" mencari sumber berita dari Internet yang kata orang bisa dengan mudah menemukan berita dan artikel tentang segala hal.

Dengan berat hati, Saya dan seorang teman pergi ke WARNET di belakang sekolah Kami, ternyata warnet itu sudah full, Kami terpaksa menunggu selama hampir 1jam!! huh, makin sebal saja Saya jadinya. Setelah hampir bosan menunggu, akhirnya Kami mendapat giliran. Teman Saya tidak kalah gaptek dengan Saya, sehingga Saya yang hampir tidak pernah menyentuh komputer kecuali sepekan sekali setiap pelajaran komputer di sekolah pun, terpaksa harus beramah tamah ria dengan perangkat modern yang tidak Saya sukai karena tidak Saya kuasai ini.

Dengan susah payah menggeser-geser mouse, akhirnya bisa juga Saya men"double-click" "Internet Explorer" yang artinya "Penjelajah Internet". Syukurlah walaupun saat itu Saya gaptek, tapi bahasa Inggris Saya terbilang cukup lumayan. Dengan modal bahasa Inggris yang lumayan itulah Saya berhasil membuka www.yahoo.com (satu-satunya website yang Saya tahu saat itu) tanpa instruksi dari siapapun. Begitupula ketika Saya melihat tampilan menu di Yahoo!, bahasa Inggris sangat membantu, selain juga karena terbantu icon menu (contoh: email yang berlogo amplop, messenger yang berlogo orang bicara, dll)

Saat melihat tombol "Search" yang berarti "Mencari" langsung saja Saya ketikan artikel yang Saya cari, "MADU DAN MANFAATNYA", tapi ternyata tidak ada artikel yang ditemukan :( . Saya lalu berinisiatif untuk mencari artikel tersebut dalam bahasa Inggris, "Honey and it's uses", dan search results yang Saya dapatkan sangatlah panjaaang. Waaaah, Saya takjub!!! Bayangkan! Butuh berapa bulan untuk mencari data dan artikel sebanyak itu tentang madu dan manfaatnya dari "Our Old Saviours" koran dan majalah?

Makin tergelitik rasa ingin tahu Saya, Saya masukan "random words" mulai dari boyzone sampai nama sekolah Saya di kolom search hanya karena sekedar ingin tahu, apakah "sudah masuk Internet"? sepertinya, semua hal yang "sudah masuk internet" mendadak jadi hal canggih buat Saya :D dan tiba-tiba saja, alergi Saya terhadap komputer jadi hilang seketika, dan berubah menjadi kekaguman.

Timbul banyak sekali pertanyaan di kepala Saya, bagaimana komputer dengan internet bisa melakukan semua kehebatan itu sedangkan komputer biasa yang tanpa akses internet tidak bisa? Bagaimana cara kerja Yahoo!, siapakah yang membuatnya, dan pertanyaan-pertanyaan lain.

Sejak hari itu, Internet telah menjadi sahabat baru Saya, browsing, emailing, chatting, semua Saya "coba", dan sejak hari itu juga, Saya deklarasikan Internet sebagai "Our NEW Saviour".

Thursday, July 2, 2009

Sebuah Jawaban

Ever wondered why i haven't updated my blog for such a long time?? the first reason is obviously laziness.. and the second reason?? read my post below insya Allah..

siang kemarin, ada seseorang yg bertanya pada saya untuk ke sekian kalinya "kenapa sudah tidak lagi menulis artikel dakwah?" begitu kurang lebih inti pertanyaannya.. karena banyak teman2 saya yg lain menanyakan pertanyaan serupa, maka lebih baik saya jawab disini, agar tidak perlu mengulang lagi..

sebenarnya, saya tidak "berhenti" berdakwah.. well, at least, tidak benar2 berhenti.. hanya saja, kapasitas dakwahnya saya sesuaikan dengan kondisi saya saat ini.. saya sedang futur, bagaimana saya mau mengajak orang lain pada kebaikan kalau saya sendiripun sedang sangat butuh di dakwahi? kalau saya sendiri sedang tertatih-tatih berusaha memperbaiki diri?

saya TIDAK INGIN menjadi orang yang dilaknat ALLAH karena MENYERUKAN sesuatu yang TIDAK SAYA LAKUKAN.. jadi untuk saat ini, lebih baik saya diam, sambil insya Allah perlahan menarik diri dari jerat kefuturan..

do'a dan support teman2 semua, adalah hal yang paling saya butuhkan saat ini.. bukan penolakan, apalagi hujatan, krn saya dianggap sudah "bukan salafi" lagi..
padahal, demi Allah, tidak ada sedikitpun keraguan di hati saya tentang kebenaran manhaj ini.. sejauh2nya saya melenceng dari kebenaran, insya Allah saya tau jalan kembali.. dan kalau kita membuka mata lebih lebar, ternyata saya tidak sendiri.. banyaaak sekali yang sedang berada dalam fase yang sama seperti saya.. tarik dan do'akanlah saya dan mereka agar cepat kembali wahai saudaraku.. bukan malah menghujat.. karena kalau tiap2 diri kita mau lebih jujur dan melihat kedalam, kitapun akan tau bahwa kita tidak sempurna..

Jakarta, 19 Juni 2009 ~ 6.44am