Bismillah..

Menulis bagi saya adalah pelampiasan, dari penat kata-kata yang berdesakan memenuhi kepala..
Kata-kata yang terkadang tak ada yang ingin mendengar..

Kata-kata yang semoga saja memiliki makna.. :)

Friday, May 16, 2008

Kisah Tragis Seorang Jamal

Satu lagi tulisan klasik saya, saya tulis waktu masih di smu kelas 3 kalau tidak salah.

Kisah Tragis Seorang Jamal

Sebuah kisah nyata yang terjadi di Cairo, Mesir.
Kehidupan di Mesir tidak jauh berbeda dengan kehidupan di Indonesia.
Mulai dari mayoritas penduduknya yang sama-sama muslim, hingga inflasi
yang begitu tinggi.
Seorang pemuda Mesir, berusia sekitar 20 tahunan, sebut saja namanya Jamal, seperti pemuda kebanyakan di Mesir, Jamal memiliki gaya hidup
yang sangat jauh berbeda dengan gaya hidup seorang muslim yang
sebenarnya. Jangankan untuk sholat 5 waktu, untuk meninggalkan sholat
jum'at saja sudah biasa bagi Jamal.
Drugs, music, dan minuman beralkohol sudah menjadi bagian dari hidupnya
sehari-hari. Belum lagi dengan fasilitas dan kemudahan- kemudahan yang
di berikan oleh Orangtua Jamal yang memang tergolong orang berada di Cairo.
Selain banyak tempat untuk menimba Ilmu, tempat-tempat kemaksiatanpun
banyak di jumpai di Cairo. Kehidupan "malam" di Cairo tidak jauh
berbeda dengan kehidupan "malam" di Jakarta. Mulai dari Bar, Diskotik, sampai tempat pelacuranpun terdapat disana. Hanya saja kondisinya tidak seterbuka di Indonesia.
Setiap malam, Jamal tidak pernah absen untuk mengunjungi diskotik langganannya dengan mengendarai mobil sport miliknya (pemberian
orangtuanya tentu saja).
Sampai pada malam itu, menjelang dini hari saat Jamal baru pulang dari
diskotik.
Di dalam perjalanan, tape di mobil Jamal mendendangkan lagu kesayangan
Jamal "I Will Survive", sesekali Jamal juga berdendang kecil "I Will Survive, I Will Survive, Yeah Yeah.."
Hingga, terjadilah Kecelakaan pada malam itu, sesampainya di Rumah
Sakit, berkumpulah keluarga Jamal untuk mendampinginya. Salah satunya
adalah Akhi Yasir, Sepupu Jamal,
Melihat kondisi Jamal yang sudah berada di ambang sakaratul maut, akhi
Yasir membisikan di telinga Jamal " Say Laailaahaillallaah, remember
Allah, ya akhi.."
Sampai beberapa kali Akhi Yasir mengulangi kalimat tersebut, dan dengan
nafas terakhirnya Jamal mengucapkan sesuatu dengan lirih, "I Will Survive, I Will Survive, Yeah Yeah.."
Naudzubillahi min dzalik, Wallahul Musta'an..
Semoga kisah ini dapat mengingatkan kita agar tidak pernah berhenti
mengingat Allah walaupun hanya sedetik

tiara
2003

2 comments:

Anonymous said...

hehe.. pasti ada kenangannya sampe ditulis ulang :)

Hakim said...

Naudzubillahi min dzalik. Nice story, sis :)